Keceriaan Sang Pengamen Jalanan
Lampu lalu lintas pun berubah menjadi
merah . Semua kendaraan , baik motor maupun mobil berhenti karena lampu merah
. Ini adalah saatnya anak – anak jalanan
yang berada di pinggir jalan mulai berjalan ke tengah , mengghampiri para
pengendara motor dan mobil yang sedang berhenti .
Tidak hanya 2 – 3 anak disana , tetapi ada 5 bahkan
terkadang sampai ada 7 anak disana . Namun yang jalan menghampiri hanya 2 orang
saja . Mereka membawa tas kecil dan sambil membawa amplop , Amplop ? ya ,
amplop . Aku fikir , mereka akan mengamen sambil menyanyi . Tapi ternyata
mereka hanya berjalan dari baris depan hingga baris belakang menghampiri para
pengendara motor . Mereka menghampiri sambil menaruh amplop – amplop yang
mereka bawa tadi , mereka taruh di atas tiap motor .
Mereka menaruh amplop itu dengan wajah ramah dan penuh
harapan . Tapi terkadang juga ada yang menghampiri dengan wajah yang biasa –
biasa saja . Pada amplop itu terdapat tulisan “ Mohon sumbangannya , untuk
biaya hidup dan jajan sekolah “. “ jajan sekolah ? enggak salah ? “ gumamku .
“pah ,memang mereka sekolah juga ya ? “ iya , itu
buktinya ada yang pakai seragam sekolah kan ?”. Iya benar ada beberapa anak
yang memakai seragam sekolah , rapih sih , tapi mereka memakai sandal , mungkin
mereka sudah pulang sekolah . Herannya , pakaian mereka ada yang bersih , ada
juga yang dekil .
Mereka sama saja mengemis kan ? Tapi mereka terlihat
senang – senang saja , tidak tampak seperti pengemis biasanya yang menunjukan
tampang melas . Dan sepertinya mereka semua itu bersaudara , karena umurnya
berbeda - beda . Ada yang masih kecil , ada yang sudah duduk di bangku SMP ,
bahkan yang seumuran SMA pun ada . Mereka semua terlihat akrab , saling bekerja
sama .
Ada yang menghitung uang , ada juga yang merapikan amplop
tadi . Tidak banyak pengendara yang mengira si Amplop itu . Mungkin karena
setiap hari melewati jalan itu , selalu saja dimintai sumbangan . Aku merasa
heran , mereka semua sekolah , bahkan ada yang santai sambil bermain ponsel
atau telepon genggam , yang kalau dilihat – lihat berharga tidak murah . Ada
juga yang berpakaian rapi , bagus , namun tetap saja ia meminta sumbangan .
Pikirku , dimana orangtua mereka berada ? Tidak mungkin
mereka bersekolah , berpakaian bagus , memiliki ponsel , bila tidak memiliki
orangtua kan ? karena setiap hari aku selalu melewati dan berhenti di lampu
merah Tanah Tinggi itu , tetapi tidak pernah melihat ada orangtua dan orang
dewasa yang mengawasi mereka disana . Apakah orang tua mereka bekerja ? Atau
hanya mengandalkan jerih payah anak – anak itu saja ? Entah , sampai sekarang
pun ku belum tahu .
Selain banyak anak – anak jalanan yang meminta – minta sumbangan
, ada juga segerombolan orang laki – laki dengan pakaian yang sama dan kompak
di pinggir jalan , mengamen menggunakan alat music angklung , gendang , dan
gembrengan saat lampu merah , mereka langsung memainkan alatn musiknya masing –
masing .
Ada dua orang yang berkeliling menghampiri para
pengendara motor dan mobil sambil membawa ember kecil untuk tempat saweran .
Lumayan banyak orang yang membeikan uang saweran kepada pengamen itu . Pantas
saja banyak uang yang mereka memberi uang , karena mereka merasa terhibur
dengan music yang mereka mainkan selama lampu merah yang berlangsung cukup lama
.
Aku pun merasa terhibur dengan music yang mereka mainkan
. Aku tidak hanya merasa terhibur , namun aku juga berfikir bahwa mereka semua
itu orang yang kreatif . Yang tidak hanya meminta belas kasihan atau pun
saweran , namun mereka juga memiliki bakat memainkan music itu dan menghibur
para pengendara di lampu merah .
Selain lampu merah Tanah Tinggi , di lampu merah Taman
Makam Pahlawan juga ada pengamen . Ia mengamen dengan cara menjadi badut .
Badut mampang namanya . Badut itu di dampingi satu orang yang sambil membawa
salon sebagai music dan samba meminta saweran kepada para pengendara .
Badut dan pemain music tadi lebih baik daripada anak –
anak jalanan yang hanya meminta sumbangan . Karena mereka tidak berusaha apa – apa . Hanya cukup menaruh
amplop kosong di atas motor saja . Semoga kelak mereka semua bisa sukses
nantinya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar