KEMISKINAN

Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjan.
Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan global. Di indonesia masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai. Masih banyak kita dapati para pengemis dan gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan di kota-kota besar seperti jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan setiap hari. Kini di indonesia jerat kemiskinan semakin parah. Kemiskinan bukan semata –mata persoalan ekonomi melainkan kemiskinan kultural dan struktural.
Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan global. Di indonesia masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai. Masih banyak kita dapati para pengemis dan gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan di kota-kota besar seperti jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan setiap hari. Kini di indonesia jerat kemiskinan semakin parah. Kemiskinan bukan semata –mata persoalan ekonomi melainkan kemiskinan kultural dan struktural.
Penyebab kemiskinan
Masalah kemiskinan memang telah
lama ada sejak dahulu kala. Padamasa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin
bukan karena kurang pangan,tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau
materi. Dari ukurankehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati
fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan - kemudahan
lainnya yang tersedia pada jaman modern. Pemerintah Indonesia yang
berorientasi mengembangkan Indonesiamenjadi negara maju dan mapan dari segi
ekonomi tentu menganggap kemiskinan adalah masalah mutlak yang harus segera
diselesaikan disamping masalah lain yaitu ketimpangan pendapatan, strukturisasi
pemerintahan, inflasi, defisit anggaran dan lain -lain.
Bangsa Indonesia perlu
mewaspadai kondisi kemiskinan yang terjadi saat ini. Walaupun secara
statistik tahun 2012 terjadi penurunan kemiskinan menjadi 28,59 juta orang atau
11,6 persen, secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan
cenderung semakin kronis.
Hal itu dilontarkan anggota
Kaukus Ekonomi Fraksi PDI Perjuangan, Arif Budimanta, saat
menghubungi Kompas, Kamis (3/1/2013). Menurut Arif, hal itu ditunjukkan
oleh semakin meningkatnya indeks keparahan kemiskinan, terutama di wilayah
pedesaan yang meningkat hampir dua kali lipat selama tahun 2012.
"Badan Pusat Statistik
mencatat, indeks keparahan pada Maret 2012 sebesar 0,36. Padahal, pada
September 2012 menjadi 0,61. Kenaikan indeks ini menunjukan dua hal, yaitu
semakin melebarnya kesenjangan antarpenduduk miskin dan, juga, semakin
rendahnya daya beli dari masyarakat kelompok miskin karena ketidakmampuan
mereka memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sampai dengan batas pengeluaran
garis kemiskinan yang hanya sebesar Rp 259.520 per bulan,.
Kondisi penduduk miskin di
wilayah pedesaan yang semakin parah ini, tambah Arif, diakibatkan karena
tingginya tingkat inflasi wilayah pedesaan, yakni 5,08 persen, jika
dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 4,3 persen selama tahun 2012.
Dampak Kemiskinan
Sekarang kemiskinan sudah
memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari tindak kriminal,
pengangguran,kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Kemiskinanmemang dapat
menyebabkan beragam masalah tapi untuksekarang masalah yang paling penting adalah
bagaimanacaranya anak-anak kecil yang sama sekali tidak mampu dapatbersekolah
dengan baik seperti anak-anak lainnya. Pertamaitulah masalah yang harus
dipecahkan oleh pemerintahkarena jika masalah itu tidak dapat dibereskan maka
akanmuncul masalah-masalah baru yang lebih banyak lagi. Dan juga banyak
orang-orang miskin terkena penyakit tapi merekasulit untuk berobat ke dokter
karena mahal, walapun pemerintah sudah memberikan kartu kemiskinan tapi
itu tidakmenjamin di rumah sakit.
Cara Penanggulangan Kemiskinan
Cara Penanggulangan Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan
pada hakekatnya merupakan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan,
sehingga membutuhkan sinergi dan kemitraan dengan semua pihak. Pemerintah,
termasuk pemerintah daerah, kalangan swasta, kalangan organisasi kemasyarakatan,
kalangan universitas dan akademisi, kalangan politik dan tentunya masyarakat
sendiri perlu membangun visi yang sama, pola pikir dan juga pola tindak yang
saling menguatkan dengan difokuskan pada upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam
kemitraan yang saling menguatkan inilah maka berbagai sasaran peningkatan
kesejahteraan rakyat dapat dicapai dengan baik. Pemerintah sangat mendukung
setiap prakarsa dan inovasi yang dijalankan serta dikembangkan oleh semua pihak
dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan rakyat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar